Rabu, 22 Oktober 2014

Call of a Sufi - Puisi Jalaludin Rumi


Beberapa sajak terbaik Jalaludin Rumi

1

Ketika sedih, aku bersinar bagaikan bintang pagi.

Ketika patah hati, hakekatku justru tersingkap sendiri.

Ketika aku diam dan tenang seperti bumi,

tangisku bagaikan guntur yang menggigilkan surga di langit tertinggi.

2

Isi aku dengan anggur dari sunyi-Mu, biarkan anggur itu merendam pori-poriku, hingga Keindahan dari Yang Maha Agung akan terungkap bagiku. Inilah arti berkah bagiku!

3

Perkecillah dirimu, maka kau akan tumbuh lebih besar dari dunia.

Tiadakan dirimu, maka Jatidirimu akan terungkap tanpa kata-kata.

4

Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi. Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu. Dan “ Penglihatan Agung” inilah yang menjadi inti dari seniku.

5

Jika kau dapat bertemu dengan Jatidirimu meski hanya sekali, maka rahasia dari segala rahasia akan terbuka bagimu. Wajah dari Yang Maha Tersembunyi, yang ada di luar alam semesta ini, akan nampak pada cermin persepsimu.

6

Aku tidak tahu siapa sebenarnya “Aku”. Tetapi, ketika aku berjalan ke dalam diriku sendiri, maka aku pun terkejut: ternyata “Aku” adalah suara milik-Mu, gema yang terpantul dari “Dinding-Keilahian”.

0 komentar:

Posting Komentar